SOLUSI SAMPAH DI HILIR : Insenerasi atau Landfill??

0 Comments

Dalam hal pembuangan sampah yang banyak tetapi tidak dapat didaur ulang, maka ada dua opsi utama yang memungkinkan bagi para pembuat kebijakan, yaitu insenerasi (pembakaran) dan landfill (penimbunan). Yang pertama yakni pembakaran sampah yang tidak dapat didaur ulang dan mengubahnya menjadi abu, panas, dan gas buang, sedangkan yang kedua hanya menyimpan sampah ke tempat pembuangan.

Tentu saja, Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), dan Recycle (mendaur ulang) adalah metode ideal untuk mengurangi timbulan sampah, tetapi akan selalu ada banyak sampah yang harus ditangani. Kedua strategi di atas adalah hal yang umum di seluruh dunia, meskipun beberapa negara lebih menyukai salah satu dari yang lain karena keadaan spesifik mereka. Tetapi apakah salah satu lebih baik daripada alternatifnya? Berikut ini adalah ikhtisar singkat tentang kasus untuk setiap metode pembuangan sampah.


Insinerasi (Pembakaran)

Ada sejumlah alasan mengapa pembakaran sampah lebih disukai oleh banyak negara di seluruh dunia :

Energi. Beberapa negara, seperti di Skandinavia, telah mencurahkan sumber daya yang signifikan untuk menentukan nilai sampah sebagai bahan baku bahan bakar. Swedia, misalnya, memperoleh sebanyak 8% dari total energi pemanas dari sampah yang dibakar.

Efisiensi. Karena insinerasi dapat mengurangi jumlah sampah ke TPA sebanyak 95%, ini adalah metode yang efisien untuk menangani masalah ini. Ini juga menghilangkan kebutuhan untuk mengangkut sampah ke lokasi lain (Ekspor/Impor!), sehingga mengurangi emisi yang terlibat dalam tahap proses tersebut.

Lahan. Di negara-negara kecil di mana lahan sangat terbatas, tidak ada lahan untuk menyimpan sampah di tempat pembuangan sampah. Insinerasi dapat memecahkan masalah dalam skenario ini, seperti yang terjadi di negara kepulauan Jepang yang kecil namun padat penduduknya, misalnya.

MetanaKetika sampah dibiarkan membusuk di tempat pembuangan sampah, sampah dapat menghasilkan metana dalam jumlah yang banyak. Hal ini tidak diinginkan karena kekhawatiran global terhadap metana sebagai gas rumah kaca dan kontributor perubahan iklim.


LANDFILL (Penimbunan)

Pembakaran sampah bukanlah strategi yang sempurna dan tentu saja ada alasan mengapa TPA lebih tepat pada kesempatan tertentu. Ini beberapa alasannya :

Biaya. Membakar sampah membutuhkan infrastruktur yang mahal dan staf yang sangat terlatih untuk mengoperasikannya, yang memerlukan pengeluaran keuangan yang signifikan. Sebaliknya, landfill jauh lebih terjangkau, karena tidak memerlukan peralatan atau prosedur yang rumit.

Emisi. Ketika sampah dibakar, produk yang dihasilkan dari proses ini adalah gas buang yang diemisikan ke atmosfer. Mengandung kontaminan seperti materi partikulat, logam berat dan nitrogen oksida, gas-gas ini dapat merusak lingkungan. Meskipun tempat pembuangan sampah juga menghasilkan polusi udara ambien, namun tidak separah yang dihasilkan oleh pembakaran.

Kesehatan masyarakat. Emisi tersebut tidak hanya buruk bagi planet ini, tetapi juga berpotensi mengancam jiwa orang-orang yang terpapar dalam jangka waktu yang lama. Peningkatan tingkat diagnosis kanker, komplikasi reproduksi dan kesulitan pernapasan semuanya ditemukan dalam jumlah yang lebih tinggi di dekat pabrik pembakaran. Tempat pembuangan sampah, sebagai perbandingan, tidak terlalu merusak.

Jadi, gimana menurut Anda?

nvdtech

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 comments: